Minggu, 21 November 2010

Je pense! We get confuse!

You have alot of choice 
When you don't have a brain 

If you have brain 
Then you won't choose... 
You start confuse! 

Me bury determinism a long time ago... 

And what's left is a curse 

We have hope 
We have faith 
But we don't have the truth.... 

We have the path 
We through the road 
But have we taking the right way? 


You won't choose... You start confuse 
because we have brain!



:Edisi Terbatas


Perasaan adalah permainan
Seperti bola-bola warna-warni
Yang kau beri padaku kemarin
Kau suruh aku memilih
Apapun yang kupilih
Kau bilang hanya sementara

Informasi adalah kemungkinan
Guratan-guratan cahaya
Yang menari diatas sebuah benda
Kadang terlihat kadang sirna
Mengagungkan yang tenang nan bijak
Atau membunuh yang fanatik

Raga hanya meneruskan
Jiwa memutuskan…
Materi berubah
Ide tetap hal baru…
Selalu…

Kita yang tak abadi
Dibatasi oleh yang abadi

Untuk memahami
Betapa tidak abadinya kita



Hegel dan Teror

Ia berdiri diatas lapangan pembantaian
melihat waktu terwakili pada jam tangan

Tidak ada yang dapat membayar semua ini
kesedihan, kehilangan, penyesalan

Sebuah mawar yang mempunyai senyum tersudut menghampiri...

"Inilah kepahitan yang Tuan Hegel janjikan.
Siklus yang berganti dan terganti."

"Oh Izrail kau yang menunggu dibawah pohon,
maukah kau mengabaikan daunku?
Tugas belum jua selesai bagiku."

Ia gantungkan keinginan terakhir ditralis jeruji
Perasan airnya menetes membasahi kaki
Namun itu kumis masih menyungging senyum




9/11 - 2007

Amozi, Imam Samudra, Ali Gufrin di eksekusi tgl 9 nov 2008 tepat pukul 00.00
setahun setelah puisi ini dibuat....

Kota dan Pejuang

Sebuah kota adalah semangkuk salad dengan isi...
Hijau harapan, kuning kecemasan dan merahnya emosi

Disiram dengan saus intrik dan taktik

Pedasnya bisa untuk menambah...
atau menyerah


Seperti juga keyakinan bisa membuta
Logika kadang tak membawa kemana-mana

Kota adalah medium pemimpi
Tapi kebanyakan dimimpi

Kota adalah konvergensi
bagi yang tenang

Kota juga fragmentasi
tuk yang tak mengerti

Kota adalah sebuah tanda



4/3 - 2007

Pardi and Malaysian dreams

Ini cerita tentang Pardi. Orang kampung pojok yang ingin menonjol secara pergaulan dan terkenal seantero tongkrongan. Juga tentang negeri tetangga sebelah yang masih satu rumpun dengan kita : Malaysia!
Sebenarnya saya sendiri agak kurang yakin siapa yang 'pingin' saya ceritain tapi kalau memakai perspektif klirumologi ala Jaya Suprana ada persamaan diantara kekeliruan mereka seperti juga ada kekeliruan pada persamaan mereka.
Bila anda semakin bingung saya jamin anda tidak memerlukan kertas selembar untuk mengerti persamaan mereka yang bukan 2a + b = c.

Kita mulai dari Pardi. Ia hanya orang biasa yang baru saja menyadari eksistensinya sebagai lelaki. Tiba-tiba ia ingin diakui dalam pergaulan seperti evolusi manusia dari membawa kapak batu lalu loncat memakai 'blackberry' untuk update fb. Semuanya berawal dari sobekan majalah pria berjudul 'GQ' yang ia temukan sebagai pembungkus cabe.

Pardi mempunyai cita-cita yang kompleks dan berkembang. Sewaktu kecil ia menyederhanakan cita-citanya menjadi dokter atau insinyur saja. Namun karena gurunya hanya bisa membimbingnya menggambar dua gunung dan sebuah jalan raya ditengah persawahan ia membuang jauh cita-citanya.
Memasuki SMP teman-temannya mulai menyodorinya dengan sebuah 'kitab' baru berjudul ani arrow atau black horse. konteksnya meluas ketika kampungnya dimasuki cakram ajaib berjudul 'Vivid Film'.
Semenjak itu cita-citanya menjadi simpel namun fantastis: menjadi pembersih kolam dirumah tante-tante kaya.

Namun cita-cita inipun tidak kesampain. Selepas SMA ia menyadari bahwa lapangan pekerjaan tidak sebanyak jumlah pencari kerja atau dapat ditulis dengan rumus persamaan: Pengangguran lebih besar daripada Iklan dikompas sabtu. Pardi akhirnya mulai minder dan berkecil hati.

Tapi alih-alih bersembunyi dan mengurung diri Ia mendapatkan 'pencerahan' untuk menjadi yang paling menonjol diantara yang lain. Caranya? tentu saja dengan meng klaim kelebihan dan keunggulan orang lain sebelum orang itu menyadarinya.
Ketika si mamat yang mempunyai kelebihan memainkan angklung dan berniat mengamen di lorong pasar baru ia meng klaim bahwa angklung telah menjadi musik warisan keluarganya turun temurun.
Ketika matius baru saja tiba di pos hansip selesai mandi sore Pardi langsung angkat gitar nyanyi lagu 'rasa sayange' dengan memakai kunci asal C Aminor Dminor ke G. Ia meng klaim lagu 'rasa sayange' telah menjadi lagu nina bobo dari neneknya.
Pardi pun semakin asal. Ia memakai pernak-pernik Dayak seperti gelang dan anting gigi macan berbahan akrilik dengan klaim menjaga keselamatan sejak baheula.
Bahkan tidak tanggung-tanggung untuk memeriahkan tujuh belasan tahun ini dikampungnya ia sengaja mengirim Ujang dan Kinoy kekampung sebelah untuk membuat kerusuhan dan tawuran.
sehingga 'cespleng' ketika kepala kampung mengajukan izin acara dangdutan kepada polsek, polres acc kodim hanya kampungya Pardi yang diluluskan.

Pardi memang jenius walaupun hingga kini tidak mempunyai pekerjaan tetap dan masih disokong orang tuanya ia berani mengajukan diri menjadi ketua paguyuban forum persemakmuran kelompok pardi. Tentu saja dengan moto yang mentereng pada spanduknya: Trully Pardi!

Dan pabila anda akhirnya bingung kemana cerita tentang negeri satu rumpunnya, 'copy-paste' saja 'notes' saya ini ke teman-teman terdekat anda. Siapa tahu teman anda lebih tahu jawabannya.



Salam


- Pardi Obsever-

Renungan Saung - Fundamentalis vs. Toleransi

Fundamentalisme menjadi semacam kanker didalam kehidupan beragama awal abad ini. Walaupun fundamentalisme telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan fundamentalis bukanlah milik atau menjadi ciri khas salah satu agama saja. 

Florens, Itali di abad ke 15 menjadi saksi buah kekerasan para fundamentalis. Florens diabad itu menjadi semacam etalase kehidupan hedonis sekaligus kemajuan seni dan ilmu pengetahuan. Seni-seni mencapai puncaknya dalam mengeksplorasi erotisme tubuh manusia dan menggiring khayalan dalam bab-bab buku Tantri. Ilmu pengetahuan membuka pemahaman baru pada semesta sehingga beberapa orang mempunyai cukup alasan untuk menjadi agnotis atau ateis sekalipun. 
Setiap hari di Florens saat itu adalah pesta pora. Orgi menjadi semacam peribadatan cabul, three-some menjadi aktivitas interpersonal biasa dan lesbian-gay adalah variasi. Semua orang melakukan seks semata untuk eksplorasi. moral benar-benar diuji dalam batas yang belum pernah ditemui umat manusia setelah sodom-gomorah. 
Lalu tiba-tiba datang seorang pastur dominican bernama Girolamo Savonarola. Ia muak dengan keadaan amoral yang dialami italia saat itu. Ia menawarkan bentuk baru kehidupan transedental. Kehidupan yang sadar akan kehidupan lain setelah itu. Mengingatkan lagi orang Itali akan Tuhan dan kebenaran tunggal. 
Dalam sekejap Savonarola mempunyai banyak pengikut. Beberapa orang yang juga telah muak dengan amoral itali siap berada dibarisan belakang mendukung kembalinya Italia menjadi Kota Tuhan. 
Sebuah kota yang hanya menerima satu kebenaran tunggal yang sesuai dengan intruksi wahyu Tuhan. 

Dan Florens berubah 180' saat itu juga. Para hedonis dirajam, Ilmuwan dikucilkan, Seniman di eksekusi, buku-buku sastra dan sains dibakar karena dianggap anti Tuhan dan mengajarkan keduniawian. Karya seni dikumpulkan dan ditumpuk ditengah lapangan kota untuk dibakar tengah malam. Semua orang terbawa dalam histeria dan saling menganggap orang lain yang tidak setuju sebagai anti Tuhan dan wajib dieksekusi. 
Girolamo rules! Ia memegang kunci kebenaran tunggal saat itu dan Itali untuk pertama kalinya mengenal fundamentalisme. Ia berkuasa selama empat tahun hingga akhirnya cerita berbalik dan Ia pun dieksekusi oleh para penentangnya. 
Hingga saat ini kejadian pembakaran ditengah lapangan kota masih diperingati dalam bentuk lain. Di Amerika mengenal Mardi grass dan burning man. sebuah bentuk acara festival yang terinpirasi dari kejadian tersebut. 
Hingga saat ini pun beberapa orang masih merasa memegang kunci kebenaran tunggal dan melihat dunia melalui kacamata hitam putih mereka. 
Saat ini beberapa orang masih merasa mempunyai legitimasi untuk mencabut nyawa orang lain yang dianggap diluar 'kebenaran'. Seolah-olah hidayah adalah wewenang tunggalnya. Orang lain dianggap tidak akan mungkin dianggap mendapat hidayah seperti dirinya. 
Ataukah mereka lupa bahwa penentang Nabi Muhammad S.A.W yang paling keras seperti umar bin Khatab r.a atau Amir bin Ash pun dapat berbalik menjadi pendukungnya paling setia. 
Semoga mereka tidak lupa.... 

Renungan Saung - Fragile

-dibuat pada hari terjadinya bom mega kuningan-


On and on the rain will say
How fragile we are..
(Sting - Fragile)

Sejarah selalu berulang, pertama sebagai tragedi dan kedua menjadi komedi kata Karl Marx lebih seabad yang lalu.. kini teror terulang.. nyawa tercabut sia-sia.. orang tak berdosa yang taktahu apa-apa..

Teror sebuah kegiatan setua perdaban manusia itu sendiri kata sejarahwan.. konon ketika beberapa orang dengan pandangan permisif yang sama berkumpul mereka langsung mempunyai satu kalimat pemersatu: balas dendam.
entah kepada siapa? dan mengapa?
rasa ketidak adilan dan tanpa harapan membuat beberapa mengambil jalan pintas yang anti sosial..
tak menyadari bahwa orang lain pun -- korban mereka -- mungkin juga mengalami perasaaan rapuh yang sama..
mungkin diantara korban sebenarnya juga mengalami perasaan ketidak adilan dan hampir tanpa harapan..
siapa yang tahu ditengah persaingan yang ketat kita semua dapat mengalami dan merasakan hal yang sama..
lalu mengapa harus kami yang menjadi korban?

Sebuah pertanyaan yang harusnya dijawab oleh pelaku teror namun tak akan dijawab oleh mereka..
karena sifat pengecut yang mereka punya membuat mereka hanya berani berlindung dibalik bayangan balas dendam dan tak pernah mengakui perbuatan terkutuk mereka..

Pada akhirnya aku hanya berdiri termangu malam itu didepan mega kuningan.. memandangi garis kuning polisi yang melintang menutupi jalan.. sampai berapa lama kita harus menjadi korban perbuatan beberapa orang yang sebenarnya mengalami hal yang sama dengan kita...
sampai berapa lama kita harus menunggu mereka tersadar bahwa bukan kita sasaran mereka..
berapa lama kita harus menunggu bukan nyawa kita yang harus mereka ambil sia-sia..
mungkin masih lama..
kenapa?
karena sifat teroris yang tak pernah mau keluar dan membicarakan solusinya bersama..
mereka selalu menjadi pengecut..
yang buta hati nuraninya..

Seolah aku mendengar bisikan Mikhail Bakunin --salah satu pencipta ideologi anarki dan teror-- mengulang mantra ajaibnya.. "menghancurkan tatanan masyarakat sama pentingnya dengan membangun tatanan baru"

bila tatanan yang kita jalani selama ini ternyata masih menyisakan ketidak adilan bagi segelintir orang mengapa tidak membiarkan masyarakat memperbaiki melalui proses?
bahkan walaupun ketidak adilan itu datang terulang kali mengapa tidak mendiskusikannya bersama dan biarkan kemanusiaan belajar melalui waktu..
mengapa harus nyawa orang tak berdosa yang dibunuh?
mengapa?
mengapa?

kembali pertanyaanku hilang ditelan angin malam.. jakarta menjadi begitu sepi jumat malam itu.. 
menyadarkanku betapa rapuh dan kesepiannya kita sebagai warga jakarta ditengah keramaian dan segala fasilitas metropolitan yang kita dapat...
betapa terasingnya sebuah individu diantara berbagai pilihan yang dimiliki kota ini...

dan ternyata kita terasing karena sifat tidak perduli kita selama ini..
sifat tidak perduli terhadap kemiskinan dan keterpurukan beberapa warga jakarta lain..
sifat tidak perduli terhadap korupsi dan manipulasi yang terjadi setiap hari..
sebuah sisi yang selalu dikeluhkan para pelaku teror..
sebuah sisi gelap yang menjadi alasan perasaan ketidakadilan para teroris..

aku harap kita tidak muluk-muluk lagi mencoba membangun sebuah tatanan masyarakat baru seperti impian para ideologis.. atau kita menjadi ekstrim mencoba menghancurkan tantanan yang ada..
yang kita perlukan hanyalah lebih banyak keperdulian terhadap sesama dan isu-isu masyarakat..
kesadaran bahwa proses masih berlanjut dan kerja terus dibutuhkan..
ketidak adilan musuh bersama dan korupsi harga mati untuk dienyahkan..

terakhir.. selalu ingat..
betapa rapuhnya kita..
berikan kesempatan kita menyusun keping ini hingga selesai dengan baik...


semoga ini yang terakhir..

The Secret of 80/20

Mr. Pareto dari italia bilang kalo rahasia kehidupan kita adlh
80/20... itu berarti ada 80% hal yg berpengaruh terhadap 20%
kehidupan kita seperti juga ada 20% hal yg berpengaruh terhadap 80%
kehidupan kita....

Katanya Mr. statistik bahwa 80% kekayaan didunia ini dipegang
oleh 20% populasi dan 20% kekayaan dipegang oleh 80% populasi...
berarti ada 20% orang yg benar2 kaya dan 80% orang yg hidup rata2...
Gw jg baca dari majalah Swa bahwa dibank BCA 20% nasabah mempunyai
simpanan 80% dari total simpanan bank dan hanya 20% simpanan berarti
yg dipegang oleh 80% nasabah....
ga heran makanya bankir lumayan kejam sama orang yg punya simpanan
dibawah 1 m. karena hanya berpengaruh terhadap 20% aset bank...
they just don't care with them...
selama 20% nasabah ini tidak lepas dari mereka...

So... apa pengaruhnya dgn hidup gw... atau lo... atau org lain
dari hal ini?

Ternyata itu tdk hanya terjadi didunia materi men... tetapi juga
berlaku didalam diri kita masing2.. bagaimana kita berpikir dan
merasakan hal2...

80% hal yang terjadi didalam kehidupan kita adl berada diluar
kekuasaan kita dan hanya 20% hal yang terjadi dlm hidup kita benar2
berada dalam kekuasaan kita... circle of power i mean...

Kita g bisa milih apakah hari ini hujan atau cerah, panas atau
adem, jalanan macet atau lancar, angkutan kosong ato penuh,
cewek/cowok kita lagi bad mood ato happy.... itu 80% hal yg terjadi
pada diri kita dan kt tdk punya kekuasaan...

Tapi kt bs mengendalikan yg 20% sisanya.. apakh kt mo ttp
bahagia walupun hari hujan badai... apakh kt ttp senyum walupun
macet ditengah hari bolong.. ato ttp senyum walupun cewek kt PMS :)
dan itu berpengaruh terhdp 80% hidup kt...

Gw juga belajar kalo perasaan manusia adlh pilihan, kita
memilih perasaan kt hari ini... dan dunia luar hanya memberikan
sedikit informasi bt pilihan kt...
apakah kita mo milih senang, sedih, bahagia, suka ato tdk suka...
itu semua pilihan kita...
maybe itz eazy to talk rather than to be done....
tapi kita benar2 berkuasa terhadap perasaan kita... dan g ada org
lain yg punya hak ato kekuasaan untuk memilihkan perasaan kita hari
ini ato esok...

Gw kenalan dgn seseorang beberapa hari yg lalu.. kesan pertama
gw g terlalu suka dgn dia.. manja... rusuh... lemot dsb yg cocok bt
nilai kepribadian dia... tp gw sadar kalo dia g punya tangung jawab
terhadap perasaan gw... apakah gw suka ato tdk suka terhdp dia...
gw yg milih perasaan bt diri gw sendiri ttg dia...
dan ternyata setelah itu gw baru tau kalo dia dr keluarga broken
home... ada masalah keluarga....
dan gw mulai kasihan, simpati...
gw memilih perasaan itu setelah mendapatkan informasi baru ttg
hidupnya....

Jd guys... apapun perasaan lo hari ini... make sure lo milih
perasaan yang tepat bt hari lo... lets not waste our time...

bye dude...