Ini senyumku ditengah keramaian
Ditengah kerumunan yang terburu-buru
Mungkin dikejar ambisi
Mungkin juga mengejar mimpi
Hanya aku dan senyumku
Menyusuri Sudirman-Thamrin
Mencoba mengerti jalannya kehidupan
Atau gelombang pertanyaan
Kegelisahan tentang jamanku
Keserahan yang seperti penyakit menular
Hantu ketidakperdulian yang merasuk siapa saja
Mata kosong yang menatap mata kosong
Lalu kuperhatikan dibawah jembatan
Perut nanar yang menunggu protein
Seperti juga diatas trotoar di Cikini
Kaki telanjang yang mengais sampah
Padahal mungkin kita pernah berjuang bersama
Mencari keadilan dilorong-lorong kota
Tetapi kita hanya menjadi serpihan cerita
Yang diakumulasi dalam totalitas suara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar