Minggu, 06 Maret 2011

Maafkan keluhku

Ini senyumku ditengah keramaian
Ditengah kerumunan yang terburu-buru
Mungkin dikejar ambisi
Mungkin juga mengejar mimpi

Hanya aku dan senyumku
Menyusuri Sudirman-Thamrin
Mencoba mengerti jalannya kehidupan
Atau gelombang pertanyaan

Kegelisahan tentang jamanku
Keserahan yang seperti penyakit menular
Hantu ketidakperdulian yang merasuk siapa saja
Mata kosong yang menatap mata kosong

Lalu kuperhatikan dibawah jembatan
Perut nanar yang menunggu protein
Seperti juga diatas trotoar di Cikini
Kaki telanjang yang mengais sampah

Padahal mungkin kita pernah berjuang bersama
Mencari keadilan dilorong-lorong kota
Tetapi kita hanya menjadi serpihan cerita
Yang diakumulasi dalam totalitas suara

Mahaguru, tolonglah aku!

Ia berkata, “Jangan kau pergi lagi dariku!”, tapi nafasnya tak dapat menahan berat tubuhku. Aku melayang…ringan…dari satu atap keatap yang lain. Melihat dirinya yang semakin kecil dibawah sana.
                Bintang menggerutu malam cemburu. Terhadap kebebasanku, terhadap sepatuku, sayap anginku atau juga gigiku. Aku tak perduli. Mereka tak pernah memberikan jawaban padaku. Untuk sisa hidupku.
                Seseorang berjanggut putih tebal duduk diatas batu pualam pipih. Ditengah remang kabut hutan. Angin bermain disekitar janggutnya. Aku menyalami tangannya. Menikmati tambalan celananya….dan menunggu…..untaian kata-kata kebijaksanaan mengalun dari lidahnya….dan menunggu……terus menunggu…..tetapi hanya kata-kata……memang mengalun……membawa emosiku…..tetapi bukan kebijaksanaan……bukan yang kucari.
                Aku menangis. Air mataku membasahi bumi dibawah sana. Menyuburkan tanaman liar. Menggenangi sahara. Tapi tak memberikan apa-apa bagiku. ----harpa terakhir yang kuberikan pada bulan sabit. Melodinya membenciku.
                Kata berdiri masih melantang, menantang, kegelapan dalam terang cahaya. Terangnya membawa kegelapan. Aspalnya menarik kakiku. Hingga menempel erat sepatuku.
                Seorang tua mendorong kereta belanja dengan gitar akustik menggantung dipunggungnya. Berjalan perlahan menujuku. Ada dan tiada dibawah lampu jalan yang remang. Wajah bertemu wajah. Mata bersapa mata. Kata-kata berbalas kata-kata. Pertanyaan berdansa dengan jawaban. Dalam nada sumbang. Nada lelah. Harmoni letih. Aku kembali menjabat tangannya.
“kau bersamaku. Namun bukan engkau yang aku cari. Langit kita sama tetapi aku mencari langit yang lebih tinggi.”  ---Marley terakhir yang kuberikan pada pengelana. Semoga Ia terhibur dan melupakanku.
                Air mataku habis. Tenagaku terkuras. Nyawaku dikejar waktu namun langkahku telah letih. Sungguh aku tak dapat membayangkan. Hidupku sia-sia. Terlahir sebagai gelas kosong dan berakhir kosong.
Tetapi tidak hanya itu. Ia retak. Bersama hatiku, pertanyaanku, pencarianku.
Kini aku terbang bersama angin. Melayang mengikuti keinginannya. Kadang Ia menjadi badai. Mengguncang, menggila, melupakan. Namun kadang ia tenang, hampa, sepi, sunyi.
Lalu aku marah dan bertanya pada-Nya
“kapan hadiahku datang?”
Tapi sang pencipta tak akan member begitu saja. Kecuali hidup itu sendiri. Ia Maha Bijak. Saying tak mau diajak duduk bersama dan berdiskusi.

2004

Senin, 27 Desember 2010

Selamat Ulang Tahun Sayangku.....

to: My Sweet Grape
Selamat ulang tahun sayang,semoga Allah selalu memberikanmu kesehatan, keselamatan dan kebahagian. Maafkan aku belum bisa menjadi seorang kekasih yang memberikanmu hadiah dihari ulang tahunmu. Maafkan aku belum bisa menjadi seorang pria yang mungkin bisa kau banggakan didepan orang lain. Maafkan aku terkadang tidak mendengarkanmu dengan sepenuh hati, ketika aku terlalu sibuk mendengarkan suara hatiku sendiri. Maafkan aku terkadang tidak memperhatikanmu dengan seksama, ketika kau bercerita tentang cerianya harimu.

Aku hanyalah seorang pria biasa yang penuh dengan kealfaan dan kekonyolan. Dan kebetulan tidak sengaja berusaha menjadi seorang filsuf yang memakna setiap cerita dan bercerita apa yang ada dibalik makna. Dan seperti yang kau ceritakan bahwa setiap hubungan adalah saling melengkapi. Maafkan kekuranganku....

Aku selalu memakna dan mengintropeksi hidupku. Karena aku percaya hidup adalah sebuah perjalanan. 
Ketika aku bertanya tentang makna kedewasaan....  
Allah melemparku kedalam kerasnya kehidupan jalanan, 
Ketika aku bertanya tentang makna kekayaan.....
Allah memberikanku beberapa kesulitan hidup,
Ketika aku bertanya tentang makna cinta.....
Allah menganugerahkanmu padaku.

Kamulah anugerah terindah yang aku dapatkan tahun ini. Bahkan mungkin, kamulah sayangku..... anugerah terindah yang pernah kudapatkan.
Terimakasih telah menjadi kekasihku....
Semoga cinta kita abadi....
Selamanya....

Sabtu, 25 Desember 2010

this love.....

love is to be understood not to define

ada yang merasa lagi merana dengan cinta? welcome to the club.....
suatu hari seorang teman saya menyindir setengah mencibir setengah melipir pada saya..
entah bagaimana seharusnya menggambarkan perlakuannnya...tetapi tampaknya ia berhasil memojokkan saya kali ini...

dan untuk menjawab tuduhannya yang masih menggantung di 'mahkamah konstitusi cinta' saya membuat notes ini untuknya....semacam 'pledoi' setengah hati berharap ia menjadi pusing dan berhenti mengganggu saya...walaupun saya tahu kemungkinan besar akan sia-sia mengingat statusnya yang dapat disebut 'don juan' pasar senen

cinta hal terindah yang Tuhan anugerahkan pada manusia...sederhana namun njilmet...ada namun tak dapat diraba...tak terkira berapa banyak buku yang telah ditulis untuk membahas subyek ini..contohnya Christoper Pillips dengan bukunya 'socrates in love' mengajak kita masuk kedalam dunia ide untuk berdiskusi dengan cinta...
atau Elynor glyn yang mungkin akan membuat dahi beberapa orang berkerut...
tapi apakah kita telah mengerti tentang cinta?
saya ragu...

http://www.youtube.com/watch?v=URvC-7lcrvI

sebenarnya saya pun tidak tahu harus menulis apa untuk subyek kita kali ini...
lalu tiba-tiba keluar ide untuk menulis berdasarkan video klip Craig amstrong feat. Liz Fraser - this love
...anda kopas saja link saya diatas lalu nikmati dulu video klip tersebut..
semoga saja pikiran saya yang sedang melompat-lompat ini tetap fokus untuk menulis


siapa diantara anda yang tidak mengenal Rabiah al-adawiya? ia seorang sufi wanita yang dijuluki 'ibu dari semua sufi besar' (The mother of grand master) yang juga dikenal sebagai pendiri 'agama cintah' (mahabbah)...
ia hidup diawal abad ke delapan masehi disebuah kota bernama Basrah, Irak...
dari kecil ia telah menjadi yatim piatu...ketiga saudaranya pun meninggal sehingga membuatnya menjadi sebatang kara....
namun kebesarannya bukan dari harta dan tahtanya...tetapi dari rasa cintanya kepada Allah yang membuatnya tak menyisakan sejengkal pun perasaan lain untuk orang lain...entah untuk membenci atau mencinta...berduka atau bersuka...
ia telah benar-benar larut kedalam rasa cinta kepada Allah...penciptanya yang tak mungkin ia dapat melihat esensinya....

My Greatest Need is You

Your hope in my heart is the rarest treasure
Your Name on my tongue is the sweetest word
My choicest hours
Are the hours I spend with You --
O Allah, I can't live in this world
Without remembering You--
How can I endure the next world
Without seeing Your face?
I am a stranger in Your country
And lonely among Your worshippers:
This is the substance of my complaint.


jadi cinta menjadi lebih abstrak didalam hati Rabiah....karena cintanya tidak mengharapkan balasan dari yang dicintainya...sebuah cinta buta yang mungkin tak ada orang lain yang dapat mencapainya saat ini...
simak doanya yang kini populer dalam sebuah lagu:
ika aku menyembah-Mu karena takut pada api neraka maka masukkan aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu karena tamak kepada surga-Mu, maka haramkanlah aku daripadanya! Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu, maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku kesempatan untuk melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu

padahal perjalanan hidup Rabiah penuh dengan kepahitan..ia pernah dijual murah sebagai budak...harus bekerja paksa ditengah terik matahari....bahkan setelah dibebaskan pun ia harus hidup dalam kemelaratan yang pedih...ia hanya mempunyai sebuah bilik dari tanah liat dan beberapa helai pakaian...
ia menampik lamaran dari seorang pangeran kaya....bahkan ia menampik lamaran dari sufi besar seperti Sufyan Tsauri dan Hasan Basri...dua orang yang telah teruji keimanannya....

ia berkata bahwa tidak ada lagi tempat untuk cinta kepada manusia dihatinya...hatinya telah dipenuhi dengan cinta kepada Allah 'The Ultimate Being'....obsesi terbesarnya dan subyek terakhirnya...
lalu apa arti cinta? mungkin jawaban Rabiah adalah....rasakan namun tak perlu kau artikan...

cinta kembali abstrak dan bagai lukisan gua pra-sejarah.....ada namun tak dapat dimengerti....ia adalah subyek sendiri yang mungkin telah ada jauh sebelum manusia diciptakan....jauh sebelum alam semesta lahir dari dentuman besar....ia menjadi subyek kasat mata yang tiba-tiba timbul dihadapan seseorang namun orang tersebut mengira ia telah bersatu seluruhnya...hingga ia pergi dan semua rasa suka dan cinta yang ia rasakan sebelumnya menjadi rasa benci...

tetapi saya rasa bukan saya saja yang harus menyerah mengartikan cinta....filsuf-filsuf besar sebelum kita banyak yang hanya berputar-putar membahas subyek ini....jadi mungkin pelajarannya eksistensi kita tak akan cukup untuk menampung esensi cinta....kita hanya dapat merasakan dan mensyukurinya ketika ia mampir kedalam kehidupan kita...namun jangan harap kita dapat memiliki seluruhnya....
karena....
kita hanya manusia...


selamat menikmati hidup dan percintaan anda...


Pagi adalah sebuah sajak yang bercahaya

Pagi adalah sebuah sajak yang bercahaya
Sebuah tabir yang menyingkap harmoni tertinggi
Bisikan malaikat yang menyertai para pencari rejeki
Mengiringi langkah mereka yang bersahaja

Pandanganku menuai syahdu pada garis mentari
Yang seolah masih enggan bersembunyi
Namun mengajarkan kebijakan absolusi
Seperti burung-burung pagi yang bernyanyi

Apakah semua akan baik-baik saja?
Setelah semua pengetahuan tersingkap
dan tak ada lagi pertanyaan
Seolah Ruh telah mencapai mihrab

Tapi keyakinanku kugantungkan padamu Ya Tuhan
karena kuyakin...
Pagi adalah sebuah sajak yang bercahaya


casanova

aku bilang:
aku mencintaimu
kau hanya menjawab senyum

aku menyayangimu
kau bilang 'sudah tahu'

aku tergila-gila denganmu
kau hanya tertawa

dan kini dengar keluhku
akalku buta olehmu, aphrodite...

Secangkir kopi di Kereta malam

Kau bertanya padaku apa arti sebuah perjalanan
Padahal kita sedang tergesa-gesa resah melihat keluar jendela
Semoga lekas sampai tujuan dan kaupun bertemu handaitaulan
Tetapi siapa yang bisa menolak secangkir kopi di kereta malam

Kau bertanya padaku apa arti sebuah kehidupan
Padahal masa lalu hanyalah guratan kenangan yang terbesit pada dinding memori
dan masa depan adalah harapan yang kau gantungkan menempel di awan
Tetapi siapa yang tak tahu wanginya secangkir kopi di kereta malam

Kau bertanya padaku apa arti Cinta bagi kita
Padahal kau tahu cinta bukanlah penjumlahan birahi dan obsesi
Tetapi setelah kau ragu akan semua relativitas hanya cinta yang dapat kau percayai
Lalu siapa yang belum tahu hangatnya secangkir kopi di kereta malam

Kau sedikit berani menyinggung tentang kematian
Ketahuilah kematian bukanlah akhir perjalanan
Tetapi jembatan eksistensi untuk menyingkap tabir Ilahi
Kini siapa yang bisa menolak secangkir kopi di kereta malam

Kehidupan bisa menjadi seperti Karnaval
Cinta pun terkadang menjadi drama
Kematian terlihat seperti perpisahan
Tetapi siapa yang bisa menolak secangkir kopi di kereta malam